Hiking Seru di Gili Trawangan: Petualangan Tak Terduga di Surga Tropis

Kalau ada yang bilang Gili Trawangan cuma cocok buat pesta, sunset, dan snorkeling, berarti mereka belum pernah naik ke bukit kecil di sisi barat pulau ini. Saya termasuk orang yang awalnya berpikir begitu juga—sampai akhirnya ikut trip dengan gaya berbeda lewat paket tour Lombok 4 hari 3 malam dari Wisata Lombok Plus. Di hari ketiga, saya menemukan sisi lain Gili Trawangan yang lebih tenang, lebih alami, dan jujur aja, lebih bikin jatuh cinta.

Gili Trawangan, Tapi Bukan yang Biasa

Pagi itu, setelah sarapan ringan di penginapan, pemandu kami menawarkan opsi buat hiking santai ke bukit Gili Trawangan. Saya sempat ragu—ngapain hiking di pulau sekecil ini? Tapi karena jadwalnya fleksibel dan nggak buru-buru, saya iyakan aja.

Kami mulai jalan kaki dari sisi timur pulau, melewati deretan kafe dan penyewaan sepeda. Setelah itu, jalurnya mulai sunyi. Pohon-pohon kelapa mengapit jalan setapak kecil, sesekali terlihat kura-kura patung lucu atau mural penuh warna yang mempermanis suasana.

Jalur Hiking Menuju Puncak

Bukit yang dimaksud ternyata dikenal sebagai “Bukit Malimbu Gili” oleh beberapa warga lokal. Letaknya nggak tinggi, tapi butuh sedikit usaha karena jalurnya naik terus, walaupun hanya sekitar 15-20 menit.

Sepanjang jalur, kami melewati semak tropis, batu-batu besar, dan beberapa spot teduh yang enak buat istirahat. Beberapa teman yang bawa air kelapa langsung jadi favorit, karena matahari mulai meninggi dan keringat mulai turun deras.

Tapi semua lelah itu langsung terbayar lunas waktu sampai di atas.

Pemandangan dari Atas Gili

Dari puncak bukit, kamu bisa lihat panorama 360 derajat. Di satu sisi, garis pantai Gili Trawangan terbentang dengan air laut sejernih kaca. Di sisi lain, terlihat Gili Meno dan Gili Air yang berdampingan seperti titik-titik hijau di tengah lautan biru. Dan di kejauhan, berdiri megah Gunung Rinjani dengan siluet gagahnya.

Saya duduk diam beberapa menit, hanya untuk menikmati angin dan suara burung yang jarang terdengar di pusat keramaian Gili. Rasanya seperti sedang di pulau yang berbeda.

Hiking Ringan Tapi Bermakna

Walau hanya sebentar, pengalaman hiking ini memberi kesan mendalam. Di balik sisi glamor dan keramaian Gili Trawangan, ternyata ada sudut tenang untuk kontemplasi. Dan justru momen itu yang membuat saya merasa lebih terhubung dengan alam, dan dengan diri sendiri.

Apalagi setelah hari sebelumnya kami snorkeling seharian di Gili Nanggu dan Gili Kedis, lalu sorenya menikmati sunset di Bukit Merese. Hiking di Gili Trawangan ini jadi penyegar yang sempurna—aktivitas ringan tapi penuh makna.

Cocok Buat Semua Tipe Wisatawan

Hal yang paling saya suka dari hiking di Gili Trawangan adalah: semua orang bisa ikut. Jalurnya nggak ekstrem. Nggak butuh perlengkapan khusus. Cukup sepatu atau sandal outdoor yang nyaman, topi, dan sebotol air. Bahkan anak-anak dan orang tua pun bisa naik, asal pelan-pelan.

Beberapa peserta di rombongan kami bahkan bilang ini jadi highlight tak terduga dari seluruh program paket tour Lombok 4 hari 3 malam. Mereka nggak nyangka ada sisi alam seperti ini di pulau yang lebih sering dikenal dengan pesta pantainya.

Tips Buat Kamu yang Mau Coba

Biar hiking kamu makin menyenangkan di Gili Trawangan, coba deh ikuti tips kecil dari pengalaman saya:

  • Datang pagi hari atau sore sekalian untuk menghindari teriknya matahari.

  • Bawa air minum sendiri, karena di atas nggak ada penjual.

  • Pakai alas kaki yang nyaman, jangan sandal jepit tipis.

  • Bawa kamera atau ponsel penuh baterai, karena pemandangannya wajib diabadikan.

  • Nikmati prosesnya, bukan cuma puncaknya.

Gili Trawangan dalam Bingkai Petualangan

Dulu saya kira Gili Trawangan cuma soal pantai. Tapi lewat perjalanan ini, saya sadar bahwa pulau ini juga punya jalur hiking ringan, spot-spot tersembunyi, dan atmosfer alam yang masih terjaga.Nggak perlu susun itinerary sendiri. Semua sudah disiapkan dengan rapi, tapi tetap fleksibel kalau kamu ingin eksplorasi tambahan. Kayak saya, yang akhirnya menemukan puncak kecil di Gili, dan ternyata malah jadi kenangan besar.

Saya pulang dari Lombok dengan lebih dari sekadar foto cantik. Saya bawa pulang cerita, napas segar, dan rasa syukur atas semua sudut indah yang saya temukan—termasuk di Gili Trawangan, di balik jalur hiking kecil yang mungkin tak semua orang tahu.

Dan kapan pun nanti saya kembali ke Lombok, saya tahu, Gili Trawangan bukan cuma tempat buat liburan. Tapi juga tempat buat melambat, merenung, dan mengingat bahwa kadang petualangan terbaik datang dari hal-hal sederhana.