7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Investor Pemula dan Cara Menghindarinya

Berinvestasi adalah cara yang cerdas untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai kebebasan finansial. Tapi, banyak investor pemula justru mengalami kerugian karena melakukan kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari. Nah, biar kamu nggak jatuh ke dalam jebakan yang sama, yuk simak 7 kesalahan investasi yang sering terjadi dan bagaimana cara menghindarinya!

1. Tidak Paham dengan Investasi yang Dipilih

Banyak orang langsung terjun ke dunia investasi tanpa benar-benar memahami cara kerja instrumen yang mereka pilih. Akhirnya, mereka panik saat harga turun dan buru-buru menjual asetnya di saat yang salah.

Cara menghindarinya:

Sebelum berinvestasi, pastikan kamu memahami bagaimana instrumen tersebut bekerja. Luangkan waktu untuk riset, baca buku, atau ikut seminar keuangan agar kamu bisa mengambil keputusan dengan lebih bijak.

2. Terlalu Fokus pada Keuntungan Cepat

Siapa sih yang nggak mau untung besar dalam waktu singkat? Sayangnya, pola pikir seperti ini justru bikin investor pemula sering terjebak dalam investasi yang berisiko tinggi, seperti saham gorengan atau skema investasi bodong.

Cara menghindarinya:

Pilihlah investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan kamu. Ingat, investasi itu maraton, bukan sprint. Jadi, fokuslah pada pertumbuhan jangka panjang.

3. Tidak Memiliki Diversifikasi

Menaruh seluruh dana investasi di satu instrumen atau satu jenis aset adalah kesalahan besar. Jika instrumen tersebut mengalami penurunan drastis, maka seluruh portofolio kamu bisa ikut ambruk.

Cara menghindarinya:

Gunakan strategi diversifikasi, yaitu menyebar dana ke beberapa instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan deposito berjangka. Dengan begitu, risiko kerugian bisa lebih terkontrol.

4. Tidak Punya Rencana Investasi yang Jelas

Banyak investor pemula hanya ikut-ikutan tren tanpa punya strategi yang jelas. Akibatnya, mereka bingung saat harga naik atau turun drastis dan akhirnya membuat keputusan impulsif.

Cara menghindarinya:

Tentukan tujuan investasimu sejak awal. Apakah untuk dana pensiun, beli rumah, atau biaya pendidikan? Setelah itu, buatlah strategi investasi yang sesuai dengan jangka waktu dan tingkat risikomu.

5. Tidak Memperhitungkan Biaya Investasi

Beberapa instrumen investasi memiliki biaya administrasi, pajak, atau potongan yang bisa mengurangi keuntunganmu. Jika tidak diperhitungkan dengan baik, bisa-bisa keuntunganmu malah terkikis.

Cara menghindarinya:

Pastikan kamu memahami biaya-biaya yang berlaku sebelum berinvestasi. Pilih platform atau produk investasi yang transparan dan memiliki biaya yang wajar.

6. Panik Saat Pasar Turun

Melihat nilai investasi turun memang bikin deg-degan. Banyak investor pemula langsung menjual asetnya karena takut rugi lebih besar. Padahal, pasar naik turun itu hal yang wajar.

Cara menghindarinya:

Jangan mengambil keputusan berdasarkan emosi. Selalu lihat kembali tujuan investasimu. Jika fundamental investasimu masih bagus, tetaplah bertahan dan manfaatkan momen ini untuk membeli aset dengan harga lebih murah.

7. Tidak Memanfaatkan Instrumen Investasi yang Aman

Banyak investor pemula langsung mencoba investasi berisiko tinggi tanpa memiliki aset yang lebih aman sebagai fondasi keuangan mereka. Padahal, investasi seperti deposito berjangka bisa menjadi pilihan yang stabil dan minim risiko.

Cara menghindarinya:

Jika kamu masih baru di dunia investasi, mulailah dengan instrumen yang lebih aman, seperti deposito berjangka. Dengan bunga deposito tertinggi, kamu tetap bisa mendapatkan keuntungan yang menarik tanpa harus khawatir dengan fluktuasi pasar.

Krom Bank, Solusi Cerdas untuk Investor Pemula

Jangan sampai kamu salah langkah dalam mengelola uang investasimu. Salah satu cara terbaik untuk memulai investasi dengan aman adalah dengan memilih deposito berjangka yang menawarkan keuntungan stabil.

Nah, Krom Bank bisa jadi pilihan terbaik buat kamu! Dengan bunga deposito tertinggi hingga 8,75% per tahun, kamu bisa mendapatkan imbal hasil yang menarik tanpa risiko besar. Selain itu, Krom Bank juga memberikan gratis transfer 100x per bulan, sehingga kamu bisa mengelola uang dengan lebih fleksibel.

Keunggulan lainnya, Krom Bank sudah berizin dan diawasi oleh OJK dan Bank Indonesia, serta menjadi peserta penjaminan LPS. Jadi, kamu bisa menabung dan berinvestasi dengan tenang tanpa khawatir kehilangan dana.

Tidak hanya itu, Krom Bank juga menawarkan bunga tabungan 6% per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan bank konvensional dan juga bebas biaya admin bulanan, sehingga uangmu bisa bertumbuh lebih cepat. Ditambah lagi, kamu bisa membuat hingga 40 tabungan dan deposito sesuai kebutuhanmu, memungkinkan kamu mengelola keuangan dengan lebih rapi dan terencana.

Mulai investasi cerdas dari sekarang! Download aplikasi Krom Bank dan amankan masa depan finansialmu dengan langkah yang tepat. 

By Ibrani